Istilah kamar mandi basah dan kamar mandi kering saat ini mulai populer di masyarakat Indonesia. Sebelum mengenal kamar mandi kering, toilet di Asia atau Indonesia umumnya menerapkan kamar mandi basah.
Seiring berjalannya waktu, toilet kering mulai banyak diterapkan, baik di tempat umum seperti mall maupun untuk residensial.
Kamar Mandi Basah
Kamar mandi basah identik dengan kondisi yang selalu basah dan lembab karena percikan air dari kloset jongkok, maupun bak mandi. Penggunaan kloset duduk dengan shower pun dapat termasuk kamar mandi basah jika tidak ada pemisah antara area shower dengan kloset, sehingga percikan air dapat membasahi seluruh ruangan saat mandi.
Kamar Mandi Kering
Kebalikannya, kamar mandi kering cenderung kering dengan komponen di dalam kamar mandi yang mendukung, seperti penggunaan kloset duduk, dan shower atau bathtub dengan partisi pelindung percikan air.
Pada kamar mandi kering biasanya dirancang hanya area mandi saja yang terkena air, sehingga area kloset dan wastafel dapat terjaga dari percikan air.
Bakteri pada Toilet Basah
Toilet kering mulai banyak diterapkan dengan berbagai alasan termasuk karena masalah kebersihan dan kesehatan.
Pada lantai toilet yang lembab dan basah, bakteri, jamur, lumut, maupun mikroba lainnya akan lebih mudah berkembang biak, sehingga tanpa disadari dapat mengganggu kesehatan.
Tidak hanya lantai, tembok yang selalu basah juga dapat mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Sehingga untuk mewujudkan toilet yang bersih dan sehat, penerapan toilet kering dapat menjadi pilihan yang tepat.
Berikut beberapa tips mewujudkan toilet kering bebas bakteri:
1. Sumber Aliran Air Berfungsi dengan Baik
Sumber-sumber aliran air yang bocor dapat membuat kamar mandi jadi basah terus menerus bahkan saat sedang tidak digunakan.
Bocor kecil pada bidet, shower, kran dan pada sambungan-sambungan kadang terabaikan namun bisa sangat mengganggu terlebih jika lama dibiarkan.
Anda dapat mengecek kembali sumber-sumber air di dalam kamar mandi. Kran, shower, bidet, selang dan sambungan yang rusak perlu secepatnya diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
2. Memisahkan Area Mandi
Membuat pemisah antara area mandi dengan kloset dapat sangat membantu mengurangi basah di kamar mandi. Dengan adanya pemisah, percikan air saat mandi terbatas pada area mandi saja.
Beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk memisahkan area mandi, diantaranya:
- Menggunakan tirai kamar mandi anti air
- Menggunakan pemisah kaca / shower box
- Menggunakan pemisah beton
3. Kemiringan Lantai Kamar Mandi
Kemiringan lantai kamar mandi juga sering kali menjadi penyebab kamar mandi basah.
Kemiringan lantai adalah hal yang harus diperhatikan saat membuat kamar mandi. Lantai kamar mandi yang miring membantu air cepat mengalir dan cepat kering. Umumnya, kemiringan penurunan lantai kamar mandi adalah 1% dari jarak ke arah saluran pembuangan air. 2
4. Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat diperlukan untuk menjaga kamar mandi dari lembab. Cahaya matahari yang cukup membuat udara lembab menguap sehingga menjadi kering.
5. Ventilasi Silang
Udara di dalam kamar mandi perlu dialirkan ke luar dan diganti dengan udara segar agar kamar mandi tidak lembab dengan ventilasi.
Ventilasi silang memungkinkan pergantian udara yang maksimal dari dua arah sehingga menjaga udara kamar mandi segar dan tidak lembab.
Jika memungkinkan, tambahan ventilasi akan membantu memberikan aliran udara segar, dan menghilangkan udara lembab kamar mandi.
6. Menggunakan Exhaust Fan
Menggunakan exhaust fan dapat menjadi alternatif atau tambahan untuk ventilasi kamar mandi. Exhausf fan membantu mengurangi lembab dengan menyedot udara di dalam kamar mandi ke luar.
Wujudkan Toilet Bersih dan Sehat
Menjaga kesehatan seisi rumah dapat dimulai dari toilet yang selalu bersih, yang dapat Anda wujudkan dengan menerapkan toilet kering. Selain itu, mewujudkan toilet yang bersih dan sehat tidak lepas dari menjaga kebersihan secara rutin.