Talaga Sampireun, Seniman Ruang
Celvin Leowardi
Celvin Leowardi
Restoran dengan suasana yang unik belakangan menjadi pilihan pengunjung sebagai destinasi untuk mengisi waktu tanpa harus bepergian ke tempat yang jauh. Talaga Sampireun terletak di kota Bekasi yang padat penduduk dengan keluarga-keluarga dan pekerja industri, sehingga menawarkan pengalaman menikmati makanan dengan suasana berbeda di tengah perkotaan.
Pengalaman makan dengan suasana outdoor alami menjadi keunikan yang ditawarkan Talaga Sampireun. Dirancang oleh tim arsitek Seniman Ruang, restoran di daerah Bekasi ini menawarkan citra baru kehidupan pedesaan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.
Danau buatan di restoran ini menjadi daya tarik utama dengan banyak kegunaan seperti menjadi tempat alami untuk ikan yang dapat dipesan pelanggan. Selain itu, danau ini dapat mendinginkan kondisi panas dan juga sebagai reservoir untuk menampung air hujan.
Danau dengan bangunan saung terapung khas Sunda menjadi kombinasi yang menyenangkan untuk makan dengan suasana outdoor pedesaan.
Dengan melakukan pendekatan nilai budaya, setiap bagian bangunan ini dibuat dengan sentuhan-sentuhan budaya tradisional Indonesia.
Pada bagian depan saat masuk restoran terdapat entrance lapisan rotan yang ditenun sebagai interpretasi kain batik tradisional Indonesia. Kemudian motif batik juga menjadi inspirasi untuk penyusunan batu bata sebagai pembatas dapur dan ruang makan.
Bagian lantai menggunakan ubin antik lokal yang mengekspresikan kesederhanaan. Penggunakaan ubin antik ini juga untuk memberikan daya tarik di bagian lantai.
Sentuhan tradisional juga dapat ditemukan pada dekorasi-dekorasi ruangan seperti topi petani yang diubah menjadi lampu, dan peralatan makan tradisional sebagai hiasan untuk menambah suasana pedesaan.
Salah satu tantangan perancang adalah budget yang terbatas untuk memilih material yang kokoh dan dapat bertahan lama. Selain itu material yang ramah lingkungan juga menjadi pertimbangan pemilihan.
Kayu kelapa Sulawesi dengan harga yang terjangkau namun kaku dan mudah tumbuh menjadi pilihan untuk digunakan. Kayu kelapa Sulawesi ini digunakan sebagai struktur, juga di hampir seluruh bangunan seperti pada lantai dan dinding saung.
Kayu ini juga memiliki keunikan tersendiri, dimana semakin tua umur kayu, semakin eksotis tampilan karena serat-serat yang timbul semakin besar.
Dengan konsep outdoor, kenyamanan merupakan fokus penting untuk bangunan yang digunakan secara komersial ini.
Setiap bangunan dirancang untuk mendapatkan ventilasi silang sehingga mengurangi ketergantungan pemakaian AC.
Bambu-bambu pada bagian pintu masuk juga dipasang dengan ketinggian yang berbeda sehingga menciptakan ruang untuk aliran udara.
Selain itu udara yang mengalir di atas dan bawah bangunan juga berkontribusi mendinginkan ruangan.
Pengalaman makan outdoor juga menciptakan tantangan untuk kenyamanan pengunjung saat cuaca tidak bersahabat, sehingga menjadi perhatian perancang untuk bagian atap.
Bentuk daun pisang menjadi inspirasi untuk atap saung. Bentuk atap seperti ini dapat melindungi ruangan dari terik dan hujan, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana outdoor dengan nyaman.
{BuyRp}{Unit}