Rahasia Pembangunan Pabrik Tercepat di Dunia oleh Gigafactory Tesla
via teslarati.com
via teslarati.com
Siapa yang tidak kenal mobil listrik Tesla? Bebas emisi & ramah lingkungan ternyata juga tercermin dari metode konstruksi Gigafactory yang bisa mengurangi polusi onsite.
Selain membuat mobil listrik, Tesla juga memproduksi baterai penyimpanan energi listrik, panel surya, dan genteng surya, serta produk terkait lainnya.
Sebagai produsen industri otomotif mobil listrik terbesar di dunia, Tesla mempunyai sejumlah pabrik yang berukuran besar di berbagai tempat. Pabriknya diberi nama sebagai Gigafactory Tesla.
Terdapat hal yang menarik dalam proses pembangunan pabrik Gigafactory Tesla, yakni metode konstruksinya yang membuat pembangunan pabrik Tesla dapat berlangsung dengan kecepatan tinggi. 1
Sebagai contoh, Gigafactory Tesla di Shanghai, China berhasil dibangun kurang dari satu tahun. Bahkan, di Berlin, Jerman, pembangunannya lebih cepat lagi.
Dahulu, pembangunan konstruksi dilakukan secara konvensional dengan waktu perencanaan & pelaksanaan mencapai tahunan.
Metode konvensional menggunakan material konstruksi yang dibentuk langsung di lokasi proyek (onsite), mulai dari pengukuran, pemotongan, pengecoran, perakitan, & pemasangan.
Alhasil, pembangunan pabrik secara onsite butuh waktu panjang. Hal ini disiasati Tesla dengan menggunakan metode konstruksi offsite.
Strategi konstruksi offsite Tesla adalah dengan memiliki semacam cetakan atau template dalam pembangunan Gigafactory-nya untuk mereplikasi material konstruksi dengan mudah & cepat. 2
Komponen konstruksi yang akan digunakan untuk mendirikan pabrik Tesla telah dirancang dan dibuat lebih dulu di pabrik khusus di luar lokasi proyek secara optimal. Material konstruksi offsite ini dinamakan material prefabrikasi. Komponen-komponen material konstruksi yang sudah selesai dibuat kemudian diangkut ke lokasi proyek.
Di Berlin, Jerman, hampir seluruh komponen material konstruksinya dikirim menggunakan kereta, dengan total berat material mencapai 12000 ton. Sementara itu, di Shanghai, China, pengiriman material konstruksinya dilakukan dengan truk lewat jalur darat.
Metode ini akan mengurangi jumlah polusi on-site & waktu yang digunakan untuk bersih-bersih. Sehingga lebih banyak pekerja yang difokuskan pada pembangunan dibanding bersih-bersih. Perakitan material konstruksi dilakukan setelah material prefab tiba di lokasi.
Kualitas material konstruksi prefabrikasi pun dapat lebih terkontrol karena dibuat di pabrik & terhindar dari gangguan cuaca yang biasa terjadi pada konstruksi onsite.
Tesla memiliki rancangan desain pabrik yang jelas mulai dari jumlah ruangan, arsitektur pendukung, hingga mesin manufaktur yang akan digunakan. Rancangan ini dapat menghemat waktu pengerjaan & biaya untuk pabrik di lokasi lain tanpa mulai dari nol.
Untuk meningkatkan kapasitas produksinya di masa depan, pabrik didesain untuk mengantisipasi kemungkinan pengembangan / perluasan bangunan.
Kecepatan dalam pembangunan Gigafactory Tesla juga didukung oleh cara kerja tim konstruksinya yang bekerja dengan urutan tertentu yang telah ditentukan. Tahapan konstruksi pabriknya dikerjakan tanpa ada waktu downtime.
Secara visual, tampak luar Gigafactory Tesla didominasi warna putih yang memberikan kesan bersih & “high-tech”. Dalam sisi teknis, temperatur atap pabrik cenderung tidak memanas akibat sinar matahari.
Atap Gigafactory Tesla dilengkapi panel surya (solar panel) untuk menangkap cahaya matahari sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Elemen Gigafactory Tesla seperti pilar, rangka atap, panel, atap, & dinding, adalah yang paling umum diproses prefabrikasi.
Dewasa ini, proses konstruksi dapat dilakukan dengan bantuan pemodelan virtual seperti BIM. Gigafactory Tesla memanfaatkan High-Definition Building Information Modeling (HD BIM) yang memungkinkan para insinyur untuk menganalisis data proyek kontekstual secara detail untuk menjaga proyek berada pada jalur yang tepat. 3
Pemodelan BIM yang detail dapat membantu visualisasi, desain, fabrikasi, perakitan, & integrasi elemen bangunan. BIM juga dapat memberikan informasi konstruksi rinci mengenai interaksi antar elemen bangunan, urutan pekerjaan, & aktivitas tenaga kerjanya.
Keuntungan BIM mulai dari peningkatan efisiensi di lokasi kerja, pengurangan durasi pengerjaan dan sumber daya, pengoptimalan rantai pasok, hingga penghematan biaya operasional yang siginifikan.
Perusahaan Tesla berdiri sejak tahun 2003, menggunakan nama seorang ilmuwan teknologi listrik terkenal abad 19, Nikola Tesla. 4 Tesla awalnya didirikan oleh insinyur Martin Eberhard (CEO) dan Marc Tarpenning (CFO) di San Carlos, California. Kemudian, pada tahun 2004, Elon Musk mulai berinvestasi di Tesla sehingga menjadikannya chairman perusahaan.
Pada tahun 2006, prototype mobil Tesla dirilis, yang bernama Tesla Roadster. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2008, Elon Musk menjadi CEO Tesla.
Tesla membeli pabrik pertamanya dari General Motors tahun 2010. Pabrik itu kemudian ditransformasi menjadi pabrik otomotif canggih di dunia.
Pada tahun 2013, Tesla umumkan pembukaan perdana Gigafactory di Nevada, Amerika Serikat. Gigafactory Tesla selanjutnya dibangun di wilayah Amerika Serikat lainnya, tepatnya di New York. 5
Tesla mendirikan pabrik pertamanya di benua Eropa, Jerman. Pada tahun-tahun berikutnya, Tesla berencana melakukan ekspansi internasional ke setiap benua mulai dari China. Tesla lalu mendirikan lagi Gigafactory di Amerika Serikat, tepatnya di Texas. Dan rencana terbaru untuk membangun Gigafactory di Bangalore, Karnataka, India.
Gigafactory Nevada terletak di Amerika Serikat, Nevada dengan biaya sekitar 70,2 trilliun rupiah seluas 17,65 hektar, & luas total bangunan Gigafactory mencapai 49,2 hektar.
Gigafactory Nevada didesain untuk mampu menghasilkan listrik sendiri dengan tenaga angin, surya, dan panas bumi. Rencananya akan ada 200.000 panel surya di atap.
Gigafactory yang berada di Shanghai, China ini mulai dibangun pada awal tahun 2019 dengan biaya sekitar 28 triliun rupiah dan luas 210 hektar.
Gigafactory Shanghai merupakan pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat dan menjadi yang pertama di Asia. Pabrik ini dibangun untuk menjadi tempat produksi mobil Tesla Model 3 & Model Y.
Tesla sejauh ini telah membangun paling tidak lima Gigafactory dan kedepannya akan terus bertambah. Bahkan Elon Musk, pernah menyebutkan bahwa setidaknya diperlukan 100 Gigafactory untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan untuk menggantikan seluruh energi fosil yang dikonsumsi dunia. 6
Misi pembangunan Gigafactory Tesla nampaknya dapat berlangsung lebih cepat, seiring dengan Tesla telah memiliki ‘formula’ dalam pembangunan pabriknya. Sistem, metode, dan model konstruksi yang telah dimiliki, memungkinkan Tesla dapat mendirikan Gigafactory baru di berbagai lokasi lainnya secara cepat dan efisien.
Metode konstruksi Gigafactory Tesla dapat diterapkan dan disempurnakan pada proyek Gigafactory berikutnya atau bahkan pada konstruksi-konstruksi bangunan lain seperti hotel, sekolah, rumah sakit, & sebagainya.
https://www.dexerto.com/cars/how-tesla-build-their-car-factories-unbelievably-quickly-1427977/
https://www.minews.id/kisah/mengenal-lebih-dekat-dengan-tesla-inc-penguasa-industri-mobil-listrik
{BuyRp}{Unit}