Sedang mencari destinasi wisata untuk berlibur? Danau Toba bisa menjadi pilihan menarik. Danau provinsi Sumatera Utara ini merupakan danau terbesar di Indonesia serta merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.
Panorama pesona alam Danau Toba sungguh membuat decak kagum. Keindahan hamparan bukit, hutan hijau, dan air danau memukau para wisatawan.
Danau Toba membentang sepanjang 100 km dengan lebar 30 km dan kedalaman 450 m. Luasnya mencapai 113.000 ha.
Terbentang di 7 kabupaten yang berbeda, yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir.
Pemerintah Indonesia bersiap menjadikan kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Untuk mendukung rencana menyulap Danau Toba menjadi destinasi wisata kelas dunia, berbagai hal perlu ditingkatkan, termasuk diantaranya akses transportasi dengan cara membangun infrastruktur jalan tol.
Sebelum ada akses jalan tol, untuk menuju ke Danau Toba membutuhkan waktu tempuh perjalanan relatif lama sehingga menimbulkan kesan perjalanan yang cenderung melelahkan.
Oleh karena itu, dibutuhkan infrastruktur jalan tol untuk mempercepat perjalanan dan mempermudah kelancaran arus manusia dan barang/jasa sehingga dapat menarik banyak turis ke objek wisata Danau Toba. 1
Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Danau Toba
Saat ini tengah berlangsung pengerjaan pembangunan konstruksi jalan tol menuju kawasan Danau Toba atau yang dinamakan Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat.
Pembangunan ruas tol sepanjang 143,5 km ini dapat meningkatkan konektivitas akses dari Medan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. 2
Jalan tol menuju Danau Toba ini terdiri dari 6 seksi yakni seksi 1 Tebing Tinggi - Inderapura (20,4 km), seksi 2 Inderapura - Kuala Tanjung (18,05 km), seksi 3 Tebing Tinggi - Sarbelawan (30 km).
Kemudian seksi 4 Sarbelawan - Pematang Siantar (28 km), seksi 5 Pematang Siantar - Seribudolok (22,3 km) dan seksi 6 Seribudolok - Parapat (16,7 km).
Pembangunan jalan tol Danau Toba ini ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya (Persero).
Selanjutnya PT Hutama Karya bersama PT Jasa Marga dan anak perusahaan PT Waskita Karya, yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dinamakan PT Hutama Marga Waskita (Hamawas). 3
Pembangunannya membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 13,4 triliun, termasuk untuk biaya konstruksi sebesar Rp 9,6 triliun.
Jalan tol menuju kawasan Danau Toba merupakan bagian dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
JTTS menjadi jaringan jalan tol terpanjang di Indonesia mencapai 2.765 km, membentang mulai dari Aceh hingga Lampung. 4
Spesifikasi JTTS dirancang agar mampu dilalui kendaraan yang bertonase 80-90 ton.
Badan jalan tol yang dibangun terdiri atas rigid (cor beton bagian atas badan jalan) setebal 30 cm, lean concrete (pengerjaan bagian tengah badan jalan) setebal 10 cm, dan base (pengerjaan bagian bawah badan jalan) setebal 20 cm.
JTTS memiliki lebar kurang lebih 21 meter, yaitu dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter.
Selain itu, di pinggir jalan terdapat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur dipasang median selebar 2,25 meter. 5
Perencanaan Jalan Tol dari Berbagai Sisi
Proses pembangunan jalan tol memerlukan perencanaan yang komprehensif dengan mempertimbangkan segala aspek, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan masyarakat.
Ini dilakukan supaya jalan tol nantinya tidak merusak lingkungan dan dapat berdampak positif terhadap kehidupan masyarakatnya.
Dalam melayani pengguna jalan, jalan tol dipastikan dalam kondisi prima untuk dapat dilintasi dengan nyaman.
Jalan tol yang mulus dan tanpa lubang harus menjadi tujuan standar pelayanan utama.
Dengan kata lain, kekuatan jalan dan kenyamanan berkendara harus berkualitas bagus.
Untuk mencapai hal ini, material konstruksi pengisi pembentuk jalan tol perlu diperhatikan mutunya, mulai dari tanah, pasir, agregat, besi, aspal, semen, hingga betonnya.
Pengawasan atas spesifikasi teknis material produk konstruksi menjadi hal yang perlu dimonitor secara ketat.
Pemeliharaan rutin pun dilakukan untuk menjaga kondisi jalan selalu pada performa yang tinggi. 6
Untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jalan, maka jalan tol juga perlu diperlengkapi dengan berbagai atributnya.
Di antaranya marka jalan, pagar pengaman (guard rail), reflector, papan informasi, rambu lalu lintas, lampu penerangan, CCTV serta tak lupa fasilitas tempat istirahat atau rest area.
Teknologi Baru Pembuatan Jalan Tol Trans Sumatera
Ada teknologi terbaru yang diaplikasikan dalam proses konstruksi JTTS kolaborasi Kementerian PUPR dan Hutama Karya. Teknologi canggih yang disebut dengan Vacuum Consolidation Method (VCM) ini dapat mempercepat pembangunan JTTS. 7
Teknologi ini dapat mengurangi baik kadar air maupun kadar udara dalam tanah. Hal ini diperlukan mengingat sebagian besar wilayah di Sumatera didominasi oleh tanah gambut dan rawa yang membuat pembangunan jalan menjadi sulit.
Teknologi VCM merupakan penyedot vakum ke dalam massa tanah yang terisolasi untuk mengurangi tekanan atmosfer dan tekanan air pori di dalam tanah.
Hal ini dapat mempercepat proses penurunan dan pemadatan lapisan tanah dalam waktu singkat dibandingkan metode konvensional sistem drainase vertikal.
Keuntungan yang didapat dengan teknologi VCM adalah bisa mempercepat proses pembangunan dan biayanya lebih murah.
Selain itu, dapat meminimalisir sumber daya dan penggunaan alat berat. Teknologi VCM juga dapat mengurangi resiko ketidakstabilan lereng.
Teknologi VCM pun diklaim sangat ramah lingkungan karena perbaikan tanah bersifat otomatis tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.
Wisata ke Danau Toba Semakin Nyaman
Melancong ke kawasan Danau Toba akan menjadi pengalaman liburan yang menyenangkan ditambah dengan hadirnya infrastruktur jalan tol baru.
Adanya jalan tol ini akan membuat waktu tempuh menuju destinasi wisata Danau Toba menjadi lebih singkat. Setelah jalan tol terhubung nantinya, dari kota Medan menuju Danau Toba dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam.
Hal ini tentu memudahkan Anda yang ingin berlibur ke Danau Toba. Di sisi lain, dengan semakin lancarnya aktivitas pariwisata, sektor perekonomian pun dapat semakin bertumbuh dan maju.
Kemajuan pariwisata Danau Toba hingga bertaraf internasional berpotensi menjadi daya tarik tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.
Apalagi, Danau Toba semakin dikenal di level dunia setelah ditetapkan oleh badan PBB sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2 Juli 2020.
Di sekitar kawasan Danau Toba terdapat cukup banyak destinasi wisata terkenal yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya Pulau Samosir yang terletak di tengah Danau Toba dengan luas hampir setara dengan negara tetangga Singapura.
Selain tempat wisata yang unik, destinasi Danau Toba juga menawarkan keindahan lainnya mulai dari budaya, adat istiadat, arsitektur, buah tangan, hingga kulinernya.
Beragam aktivitas wisata yang mengasyikan pun dapat dilakukan di Danau Toba, seperti pendakian gunung, berlayar dengan kapal layar, berenang, dan berolahraga.
Referensi
https://sumut.antaranews.com/berita/126384/perlu-akses-jalan-tol-ke-danau-toba